Pandemi COVID-19 telah memaksa pemerintah, masyarakat, dan kalangan profesional menyesuaikan cara bekerja. Tak terkecuali peneliti. Beberapa orang melihat perubahan ini sebagai peluang—pengumpulan data dalam jaringan (daring) membuat penelitian menjadi lebih murah, cepat, dan mudah diakses. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa survei dan wawancara daring dapat, antara lain, mengurangi validitas penelitian. Pengumpulan data daring memang meningkatkan jangkauan, tetapi juga membatasi cakupan demografi. Bila tujuan penelitian adalah memperkuat kebijakan terkait isu-isu yang kerap terselubung–seperti kekerasan, pengucilan, keterasingan, dan ketidakadilan–maka penelitian tersebut harus memberi wawasan tentang populasi marjinal.
Makalah ini bukan manual teknis tentang tata cara melaksanakan penelitian di masa pandemi. Makalah ini adalah upaya membahas hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam rancangan dan implementasi proyek penelitian, terutama proyek berbasis digital. Makalah ini meninjau literatur tentang pelbagai metodologi, serta menelusuri isu-isu etik dan teknis yang timbul dalam konteks penelitian di masa-masa yang bergejolak seperti sekarang. Terakhir, Makalah ini membahas kekurangan dan kelebihan pelbagai pendekatan, dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan akses dan produksi pengetahuan di era digital.
