Pendekatan dan Nilai

Riset dan pemikiran lintas disiplin melandasi usulan kebijakan dan tindakan kami. 

Kami bekerja dalam ketelitian ilmiah, etika, dan kesadaran untuk selalu memitigasi berbagai keterbatasan.

Kami percaya merumuskan kebijakan saja tidak cukup. Perubahan baru terwujud lewat kerja membantu tata kelola yang efektif dan akuntabel. Tata kelola tersebut dijalankan oleh orang-orang yang berdaya dan didukung oleh norma sosial yang mengutamakan hak-hak asasi manusia. Kerja efektif adalah kerja kolaboratif.

Kami bekerja bersama mitra-mitra yang punya kekuatan beragam agar saling melengkapi.

Kami menggunakan pendekatan dua cabang untuk inklusi sosial, yaitu 1) kerja spesifik yang berfokus pada isu inklusi sosial dan 2) mengintegrasikan nilai-nilai inklusi dalam semua kerja kami (mainstreaming). Kami menganut mitigasi risiko lewat a) membangun pemahaman tentang kelompok yang tersisihkan dan apa yang mereka alami, b) mendukung partisipasi individu dengan kemampuan dan identitas yang beragam.

Kami merencanakan dengan hati-hati penelitian, advokasi, kerja menjalin relasi, dan upaya menyatukan berbagai kepentingan.

Kami selalu berusaha menguatkan empati, welas asih, dan daya tahan pribadi serta organisasi karena tidak ada perubahan yang terjadi dalam sekejap.

Kami menggunakan lensa keadilan sosial dalam berpikir dan bertindak yang dipandu oleh pertanyaan-pertanyaan:

Apa yang menyebabkan kesulitan hidup anak dan apa dampak jangka panjangnya?

Apa yang mendukung anak bangkit dari kesulitan hidup?

Siapa yang memiliki akses paling terbatas dan paling terdampak oleh ketimpangan dalam layanan kesehatan, pendidikan, perlindungan, serta pengasuhan?

Siapa yang tersisih karena identitas sosial mereka (gender, agama, etnis, abilitas, dan sebagainya) dan bagaimana penyisihan itu terjadi dan bisa dimitigasi?

Bagaimana sistem dan layanan merespon kebutuhan spesifik anak dan kelompok rentan, dan apa yang menghambat dan mendukungnya?